Jumat, 24 Januari 2014

Karakteristik Program



Karakterpada Quick Basic dibagimenjadiempatkelompokyaitu :
-            KarakterAbjad : A – Z dan a – z
-            KarakterAngka : 0 – 9
-            KarakterKhusus :!@#$%’~&*()_+-={}[]:”;<>,.?^
-            Karakter Alpanumerik merupakan gabungan dari tiga kelompok diatas
Contoh : Hasil1, Nilai1.
Baris Program merupakan bagian dari program berisikan sejumlah  perintah atau instruksi dengan tujuan khusus, dimana setiap instruksi dipisahkan oleh simbol titik dua (:). Contoh :
“Contoh Program Basic”
SCREEN 0: COLOR: 15,1: CLS LOCATE 2,10: PRINT “BahasaPemrograman Quick Basic”
END
Konstanta merupakan definisi suatu nilai. Dimana nilai tersebut tidak mengalami perubahan selama program dijalankan, dan dapat dikenakan operasi seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, pembagian. Contoh :    CONST  PHI = 3.14
Variabel merupakan nama atau simbol yang digunakan untuk mewakili suatu nilai, dan nilai suatu variabel dapat berubah-ubah.Contoh :
Harga = 45
Harga = 45 * 2
Tipe Variabel dikelompokkan menjadi dua bagian :
-            Variabel String merupakan variabel yang dapat menampung rangkaian karakter alpanumerik, penulisannya harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip, dan nama veraibel string diakhiri dengan dollar ($).
Contoh :
A$=”Bahasa Basic” dan B$=”Rp. 2500”
Alternatif lain untukpemberiannamavariabel string adalahdengandeklarasi variable tersebutpadaawal program, denganmenggunakan statement DEFSTR batashuruf ,dimanabatasawaldanakhirdarivariabel yang akandidefinisikan. Batas tersebut merupakan huruf awal dari variabel yang akan digunakan. Nama Variabel tersebut tidak perlu memakai simbol dollar ($).
Contoh :
DEFSTR A-M,W-Z
WILAYAH =”Tomang-Barat”
KOTA=”Jakarta”
PRINT WILAYAH; KOTA
NAMA$=”Abdi Darma”
PRINT NAMA$
-            Variabel Numerik merupakan variabel yang dapat menampung data berbentuk bilangan dan dapat melakukan operasi perhitungan.
Contoh :
Nilai1 = 30     
Nilai2 = 10
TotalNilai = Nilai1 +Nilai2
Jenis Bilangan yang dapatditampung untuk setiap variable Numerikadalah :
-            Integer (%) : bilangan bulat berkisar antara –32767 sampai +32767
-            Long Integer (&) : bilangan bulat berkisar –2.147.438.648 sampai +2.147.438.648
-            Single Precision (!) : bilanganpecahanberkisar –3.37E+38 sampai +3.37E+38
-            Double Precision (#) : bilanganpecahanantara –1.67D+308 sampai +1.67D+308
Contoh :
Nilai1! = 7.45
Nilai2! = 6.00
Total% = Nilai1! + Nilai2!
PRINT TOTAL% { Hasil Total = 13, karena % merupakan integer}
END
Alternatif lain untuk pemberian nama varabel numerik yaitu deklarasivariabel numerik, dimana deklarasi variabel numerik dapat dilakukan dengan statement :
-            DEFINT : untuk variable numerik integer
-            DEFLNG : untuk variabel numerik long interger
-            DEFSNG : untuk variable numerik single precision
-            DEFDBL : untukvariabelnumerik double precision
Contoh :
DEFINT A, D-F, T
NILAI1 = 3.60
NILAI2 = 4.25
TOTAL = NILAI1 + NILAI2 { Total = 8, bukan 7.85, karena INT = integer}
DEFSNG A, D-F, T
NILAI1 = 3.60
NILAI2 = 4.25
TOTAL = NILAI1 + NILAI2 { Total = 7.85, karena SNG = Single Precision}
Batasan-batasan untuk pemberian nama variabel :
-            Mempunyai panjang maksimum 40 karakter
-            Gabungan antara huruf dan angka, tetapi karakter pertama harus huruf. Contoh : Nilai1, Nilai2, A1, Botol
-            Tidakbolehadaspasi
-            Tidak boleh mempunyai nama yang sama dengan pustaka kata Quick Basic
Urutan Operasi : seperti halnya pada perhitungan matematik, urutan pengoperasian operator berdasarkan hirarki yang telah ditetapkan. Yang menjadi prioritas utama oprasi perhitungan adalah operator yang terletak didalam tanda kurung. Contoh : (5+2)*3  hasil perhitungan adalah 21.
Operator Aritmetik merupakan operator yang digunakan untuk perhitungan matematika.

Fungsi/Operasi
Simbol
Pangkat
^
PerkaliandanPembagian
* dan /
Pembagian Integer
\
Modulo dan Divide
MOD dan DIV
PenjumlahandanPengurangan
+ dan -
Contoh penggunaan operator dalam perhitungan matematik
Rumus                                     Quick Basic
A-B+C                                                A-B+C
((A : B): (CxD)                       (A/B)/(C*D)
A2 + B3                                    A^2 + B^3
((A+B)xC):D                          ((A+B)*C)/D
Fungsi
Simbol
SamaDengan (equal)
=
Tidak Sama Dengan (not equal)
<> 
Lebih Kecil Dari (less than)
LebihBesar Dari (greater than)
Lebih Kecil atauSamaDengan (less than or equal)
<=
LebihBesaratauSamaDengan (greater than or equal)
>=
Operator Relasimerupakan operator untukperbandinganantaraduavariabel, hasil yang dicapaiadalahkondisiBENAR (TRUE) danSALAH (FALSE).
Contoh :  IF Nilai1 > Nilai2 Then Jumlah = Nilai1 + Nilai2
Operator Logika merupakan operator yang digunakan untuk menguji beberaparelasi dimana pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungannya. Hasil yang dicapai ialah kondisi benar (TRUE) atau salah (FALSE).
Operator
NamaOperasi
NOT
KomplemenLogika (ingkaran)
AND
Konjungsi
OR
Disjungsi
XOR
Eksklusif or
EQP
Ekivalensi
IMP
Implikasi
Perintah (Statement) END digunakan untuk menghentikan proses program secara permanen.Sebelum proses program dihentikan, semua file yang telah dibuka akan ditutup. Setelah proses program berhenti, kendali proses akan diambil alih oleh sistem operasi. Penempatan statemen END dapat ditempatkan dimana saja.
Contoh :
CLS Awal :
PRINT: PRINT
PRINT “< Langsung tekan ENTER untuk mengakhiri program >”
INPUT “Siapa Nama Anda”; Nama$
IF Nama$ = “ “ THEN END
PRINT: PRINT “Bagaimana kabar anda hari ini ???”
GOTO Awal
Pernyataan INPUT yaitu data yang dibutuhkan pada program dimasukkan pada saat program tersebut dilaksanakan., dan menerima masukan melalui penekanan tombol keyboard dan diakhiri dengan penekanan ENTER.
Contoh :
INPUT “Siapa Nama Anda“; Nama$
INPUT “Anda Kuliah Dimana”;kul$
PRINT “Nama Anda”;Nama$
PRINT “Anda Adalah Mahasiswa”;kul$
END
·                    Hasil program ini dijalankan
Siapa Nama Anda ? Lola <Enter>
Anda Kuliah Dimana ? Untar <Enter>
Nama anda Lola
Anda Adalah Mahasiswa Untar
Pernyataan READ yaitu menerima masukan data dengan cara membaca data yang terletak pada listing yang mengikuti pernyataan DAT, dan boleh diletakkan dimana saja dalam program baik sebelum atau sesudah pernyataan READ. Masing-masing data yang terletak setelah pernyataan DATA dipisahkan oleh tanda koma.
Contoh :
READ Nama$,Nilai                                                    DATA 4, 10
PRINT ”Nama :”;Nama$                                            READ A,B
PRINT “Nilai :”;Nilai                                                 C = 15 * A – 5 * B
DATA “Santi”,60                                                       READ D
END                                                                            PRINT “D = “;D
Hasil program ini dijalankan                                       END
Nama : Santi                                                               Hasil program ini dijalankan
Nilai : 60                                                                                 10
? Out Of Data Error
Perintah PRINT berfungsi memberikan instruksi kepada komputer untuk mencetak data dilayar monitor. Contoh :
PRINT “NAMA SAYA YENNY”
PRINT “HOBBY SAYA MEMBACA”
PRINT 50, 45
§     Hasil program ini dijalankan
NAMA SAYA YENNY
HOBBY SAYA MEMBACA
50                                45
PernyataanPrintUsingdigunakan untuk mengatur tata letakan atau format dari keluaran sesuai dengan posisi yang di inginkan.
!
Pencetakan dilakukan hanya terhadap karakter pertama pada data string
&
Akan menyebabkan pencetakan data string dilakukan seperti yang terteradiantara tanda kutip ( “       “ )
“\­_ _ _\”
Pencetakan berdasarkan jumlah spasi yang terletakdiantara tanda \. Jika data yang akan dicetak mempunyai panjang yang lebih dari yang disediakan maka selebihnya akan diabaikan
Contoh :
CLS
DEFSTR A – D
A = “!”
B = “&”
C = “\_ _ _\”
DATA1 = “UNIVERSITAS”
DATA2 = “INDONESIA”
DATA3 = “JAKARTA”
DATA4 = “INDONESIA”
PRINT USING A: DATA1;DATA2
PRINT USING B: DATA3
PRINT USING C: DATA4
END
Pernyataan Print Tab (i) digunakan untuk menentukan posisi kursor atau kolom pencetakan ke – I pada kertas printer.
Pernyataan Print Scp (i) digunakan untuk mencetak spasi ( blank ) sebanyak i .
Contoh :
PRINT ”1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435”
PRINT ”Nama Pegawai”; TAB(20);”Gaji Total”
PRINT ”Puspawati”;SPC(10);”Rp. 300.000”
END
·                    Keluaran dari program tersebut
1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435
NamaPegawaiGaji Total
PuspawatiRp. 300.000 
PernyataamLOCATE<nomorbaris,nomorkolom>menyebabkankursorkeposisitertentu yang ditunjukanolehnomorbaris (maks 25) dan kolom (maks 80).
Contoh :
CLS
LOCATE 2,6 : PRINT “Nama”
LOCATE 2,24 : PRINT “Penghasilan”
END
·                    Keluaran dari program tersebut
1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435
          Nama                                                        Penghasilan
·                    Percabangan Pelaksanaan Instruksi
  1. Perpindahan tidak bersyarat
Pernyataan GOTO à
a. Bentuk Umum GOTO m ( m nomor baris yang dituju )
Contoh :
X = 1
10        PRINT X, X^2
            X = X+1
GOTO10
END
Keluarannya (Output) :          
1                                            1
2                                            4
3                                            9
4                                            16
<Ctrl C atau Break> Untuk menghentikan pengulangan tersebut
b. Bentuk Umum GOTO Label ( Gunakan Nama Label )
Contoh :
X = 1
Awal :
PRINT X, X^2
X = X+1
GOTO Awal
END
Keluarannya (Output) :
1                                            1
2                                            4
3                                            9
4                                            16
<Ctrl C atau Break> Untuk menghentikan pengulangan tersebut
  1. Perpindahan Bersyarat
Merupakan perpindahan urutan pelaksanaan instruksi berdasarkan kondisi tertentu.
Pernyataan IF ....THEN ...... ELSE
Urutan pelaksanaan proses dapat dikendalikan berdasarkan kondisi True (benar) atau False (salah)
Pernyataan X
Pernyataan Y
AND
OR
T
T
T
T
T
F
F
T
F
T
F
T
F
F
F
F

Contoh :
IF Nilai = 56 THEN Print ”Lulus” ELSE Print ”Gagal” ENDIF
IF Nilai1 >= 60 OR Nilai2 >= 60 THEN Print “Lulus” ENDIF
IF Nilai1 >= 60 AND Nilai2 >= 60 THEN Print “Lulus” ENDIF
Pernyataan SELECT ….CASE merupakan alternative daripenggunaanpernyataan IF ....THEN.... ELSE yang terdiridaribeberapatingkat .
Contoh :
ASLI% = 5
Awal:
INPUT “Nilai(untukmengakhiriketik 0):”, Nilai%
SELECT CASE Nilai%
                        CASE Nilai% = 0
                                    END
                        CASE Nilai% > ASLI%
                                    PRINT “TerlaluBesar”
                        CASE Nilai% < ASLI%
                                    PRINT “Terlalu Kecil”
CASE Nilai% = ASLI%
                                    PRINT “Benar”
END SELECT
GOTO Awal
Pengulangan Pelaksanaan Instruksi
BentukUmum :
FOR (variable) = x TO y STEP z
….
….
Next (variable)
Pengulangan Tunggal
Contoh :
1.                  Program  Mencetak ====== sebanyak 5 kali
CLS
FOR I = 1 TO 5
PRINT “ ============== “
NEXT  I
END
2.                  Program menghitung jumlah bilangan dari 10 sampai dengan 1
JUMLAH = 0
FOR